Kamis, 03 Mei 2012

Trik Move On dari Mantan





Katanya, cewek itu lebih susah melupakan bayang-bayang mantan pacar daripada cowok. Makanya jangan heran, usai putus sama pacar, biasanya seorang cewek butuh waktu lebih lama daripada cowok untuk jadian lagi. Nah, biar nggak berlarut-larut dan kepikiran terus sama si mantan, coba deh lakukan trik ini:

Sibukan Diri
Nggak melakukan apa-apa dan bengong di kamar, biasanya membuat kita gampang banget untuk galau. Untuk menghilangkan kegalauan tadi, sibukkan diri dengan berbagai aktivitas. Misalnya, aktif dalam organisasi sekolah dan tambahkan kegiatan ekskul kita di sekolah. Atau coba perbaiki nilai akademis kita dengan ikutan les mata pelajaran, di luar sekolah.

Singkirkan Kenangan
Segala jenis hadiah dari mantan seperti boneka dan foto bersama, sebaiknya disingkirkan saja. Menyingkirkan kenangan ini bukan berarti kita nggak menghargai pemberian mantan, lho. Tapi, langkah ini termasuk cara efektif mengalihkan perhatian dari mantan. Soalnya, berbagai barang dan foto bersama mantan bisa membuat kita sulit untuk melupakan momen serta kenangan yang indah dan segala macam kebaikannya.

Berhenti Cek Social Media-nya
Meskipun hubungan telah berakhir, tapi nggak bisa bohong kalau kita masih sering mengecek Twitter dan Facebook si mantan. Nah, untuk mempercepat melupakannya, coba deh hilangkan kebiasaan ini, Lagipula, informasi seputar mantan dari Facebook atau Twitter-nya, sudah nggak penting lagi kok, buat kita.

Ingat Sisi Negatifnya
Mengingat hal-hal negatif yang pernah dilakukan mantan, merupakan cara ampuh untuk melupakannya Sebagai alat pengingat, catat deh segala keburukannya dalam sebuah kertas dan baca lagi saat kita teringat dia. Hal ini bisa bikin hati kita mantap dan yakin, untuk melepaskan diri dari mantan.

Buka Diri  
Coba untuk membuka diri dengan teman-teman kita, terutama teman cowok. Hehehe… Siapa tahu di sekitar kita, ada sobat yang sudah lama mengincar kita, tapi nggak berani pedekate karena kita sudah jadian sama orang lain. Selamat berjuang, ya!

Sabtu, 31 Maret 2012

Tanda-tanda Kamu Selingkuh


Gadis Cinta Melulu

Walaupun sudah punya cowok, kita tetap boleh berteman dan dekat dengan cowok mana pun. Itu memang benar sih. Tapi, apa sih batasannya antara selingkuh dengan cuma dekat? Apa karena kita nggak pegangan tangan berarti kita nggak selingkuh? Cari tahu yuk sebelum banyak pihak tersakiti!

Bukan Fisik Tapi Hati
Karena nggak pernah bergandengan tangan atau berpelukan sama cowok itu, berarti kita nggak selingkuh dong? Definisi selingkuh atau nggak bukan cuma berdasarkan kontak fisik saja. Kalau kita sudah punya perasaan lebih dari sama cowok itu, kita sudah berada di area berbahaya nih.

Rahasia, Rahasia, Rahasia
Setiap hubungan yang baik selalu berdasarkan kejujuran. Kalau setiap kali cowok itu SMS kita berbohong sama pacar, itu berarti kita sudah mulai masuk ke zona bahaya. Soalnya kalau memang cuma temanan, kenapa kita mesti repot-repot menyembunyikan hubungan pertemanan kita sama cowok itu?

Ada Niat
Kita bisa punya seribu satu alasan untuk bertemu. Mulai dari terpaksa nyamperin karena tugas sekolah, bisnis bareng, tetanggaan, sampai teman sebangku. Selama kamu niat kita cuma temanan sama dia, berarti kita aman. Tapi, kalau niat kita sudah mulai lebih dari itu, walaupun cuma mau sekedar main-main, kita sudah masuk kawasan selingkuh lho. 

Rasa Bersalah
Seberapa pun pintarnya kita menyimpan SMS, telepon dan pertemuan sama cowok itu, satu-satunya hal yang nggak bisa dibohongi adalah hati kita. Soalnya kalau kita memang selingkuh, rasa bersalah bakal segera menghantui kita. Setiap kali berduaan sama pacar, kita akan merasa nggak enak dan bersalah. 

Kamis, 22 Maret 2012

Dilema Punya Sahabat Perfect

Pintar, berbakat, cantik, modis, punya body keren dan gaul, itulah sahabat kita. Pastinya ikutan bangga dong, berteman sama dia. Tapi, ada satu masalah yang mengganjal. Di dekat dia, kita jadi merasa “bukan apa-apa”. Sebeeel!

Serba salah memang punya sahabat yang terlihat sangat sempurna. Jujur saja, kadang-kadang rasanya pengin si Miss Perfect ini nggak ada di dekat kita. Di sisi lain, kita sangat care dan sayang dengan si sahabat.  Hmm, tahu nggak apa masalahnya? Iri dan nggak pede yang ada di hati kita. Nggak perlu berlarut-larut merasa bersalah karena perasaan sebal kita terhadap sobat. Yang penting, jangan sampai pikiran negative menguasai kita dan merusak hubungan persahabatan. Hadapi masalah tersebut dengan:

  • Sadari bahwa nggak ada, termasuk diri kita dan dia yang benar-benar sempurna. Lagipula, seperti kata Tyra Banks, “Perfect is boring, human is beautiful.”
  • Buat list kelebihan diri kita. Ini bisa membuat kita lebih percaya diri. Lebih oke lagi kalau kita dan sahabat saling menuliskan kelebihan satu sama lain. Mungkin dari sudut pandang si sobat, kita juga terlihat sempurna.
  • Berpikir bahwa kita juga sangat istimewa, sampai-sampai seseorang yang nyaris perfect, memilih berteman sama kita. Ya, kan?
  • Bisa ketularan berbagai hal positif dari si sobat. Misalnya, contek cara dia mix and match baju biar ikutan gaya, minta ajarin buka obrolan sama orang baru, dll.
  • Kita juga mendapat perhatian. Kalau sobat adalah pusat perhatian, otomatis siapapun yang ada di sekitarnya juga akan mendapatkan perhatian.
  • Jangan merasa iri dengan hal-hal yang berhasil diraih sobat. Apalagi, sampai mencari cara untuk menjatuhkannya. That’s so low! Makanya, tiap kali mulai merasa rada “sirik”, alihkan pikiran tersebut ke hal-hal yang bikin kita happy.
  • Envy is a waste of time. Sifat iri cuma bakal bikin kita terus-terusan merasa kurang dan nggak bisa objektif. Gara-gara fokus dengan rasa iri, kita justru bisa melewatkan banyak kesempatan. 
  • Jangan takut dan ragu untuk mengeluarkan potensi diri kita. Misalnya, mencalonkan diri jadi ketua acara sekolah atau sekedar melakukan make over rambut, Nggak perlu takut kalau nggak akan sehebat si sobat, karena tiap orang punya keunikan masing masing dan kesempatan untuk bersinar.

Plus-Minus Sobatan Sama Cowok



Gadis Cinta Melulu

Banyak orang bilang, “Sobatan dekat sama seorang cowok, pasti akhirnya jadi jatuh cinta, deh.” Well, kalau ternyata saat ini kita sedang berteman dekat sama seorang cowok, berarti kita berhasil membuktikan kalau pendapat itu salah.

Tapi, bersahabat dengan kaum Adam ini memang berbeda. Selain beda sifat, seringkali kedekatan ini memicu gosip di sekitar kita. Kita cek, yuk…Apa aja sih enak-nggaknya punya sobat cowok?

Enaknya:
  • Sifat dasar seorang cowok yang melindungi dan care terhadap cewek, bikin kita merasa selalu dijaga olehnya. Yaa, itung-itung punya bodyguard pribadi, kan? Hehehe…
  • Katanya nih, cowok itu lebih bisa berkata jujur dan memberikan opininya menggunakan logika. Berbeda dengan sobat cewek yang biasanya lebih mengutamakan perasaan. Kadang kita butuh menggunakan logika kan, untuk memutuskan sesuatu?
  • Sobatan ini bisa dibilang bebas persaingan. Beda dengan bersahabat dengan sesama cewek. Nggak ada tuh rasa iri melihat penampilan sobat yang stunning, kalau kita bersahabat dengan cowok.
Nggak enaknya:
  • Sudah pasti, kemana-mana berdua bareng sobat cowok ini bisa bikin kita “mati pasaran”. Soalnya, banyak orang yang mengira kalau kita sudah punya pacar, sih!
  • Kalau kita sudah punya pacar, ada beberapa masalah yang mungkin timbul, nih. Yang pertama adalah pacar cemburu dengan keberadaan si sobat. Yang kedua, kalau pacar dan sobat nggak nyambung, akan lebih susah bagi kita untuk mengakrabkan mereka berdua. Karena ego cowok biasanya sama-sama besar.
  • Sifatnya yang cenderung praktis dan menomorduakan perasaan, kadang bikin sulit saat kita lagi pengin curhat panjang lebar. Biasanya sih, mereka cenderung nggak sabar untuk jadi pendengar yang baik.

Senin, 19 Maret 2012

Jomblo and Very Happy!



Gadis Cinta Melulu

Hey, all the single ladies di luar sana! Nggak perlu bersusah hati. Mari kita bersenang-senang karena jomblo itu fun!

Kalau ada yang bilang, “nikmati masa lapang, sebelum datang masa sibuk”, maka ungkapan tersebut berlaku juga untuk status hubungan kita. Intinya, ketimbang ngeluh, sedih atau bete gara-gara nggak punya pacar, mendingan kita puas-puasin masa kita menjomblo. Karena saat jomblo kita bisa…..

  • Puas melirik, menggebet, kenalan, dll sama cowok lain. Cute boys, here we come, hehe..
  • Bebas dari kegiatan “wajib lapor” alias izin ini-itu ke pacar sebelum melakukan sesuatu.
  • Punya lebih banyak waktu untuk keluarga, teman dan pastinya diri sendiri.
  • Nyenengin hati gara gara  nggak ada yang bikin sakit hati lagi.
  • Terbebas dari rasa khawatir akan menyakiti perasaan pacar karena kita kurang perhatian, lupa menelepon dan lain sebagainya.
  • Lebih irit pulsa. Serius deh, pacaran memang cukup menguras pulsa, karena kadang nggak cukup dengan BBM-an. Hihihi….
  • Selain itu kita juga lebih irit dalam pengeluaran, contohnya ya kalo akhir bulan udah bokek gara gara duit dipake buat malem mingguan atau beliin dia hadiah tapi kalo udah jomblo snggaknya sampe akhir bulan duit kita masih ada.
  • Bisa bereksperimen dengan berbagai macam gaya baju dan rambut tanpa ada yang protes.
  • Bisa pergi ke party dengan siapa aja dan berdandan selama mungkin tanpa takut ada yang ngambek.
  • Bersenang-senang dengan teman-teman cewek saat malam mingguan. Get ready for pajamas party!
  • Nonton film yang “cewek” banget di bioskop bahkan sampai mewek-mewek, tanpa diprotes pacar. Asyik!
  • Bebas dari segala pertengkaran nggak penting karena salah paham atau cemburu sama pacar. Fiuhh, this is really relieving!
  • Seru-seruan hunting cowok yang oke untuk dijadikan pacar. Sebelum kita menemukan cowok yang worth it, mendinganstay single dulu deh.

Sebelum Bilang Putus...



Gadis Cinta Melulu

Berantem sedikit, langsung bilang putus. Ada teman yang melaporkan pacar dekat sama cewek lain, bikin kita buru-buru minta putus. Saat hubungan mulai terasa hambar, kita merasa putus lah jalan keluarnya. Hmm, gampang banget ya kita memilih untuk putus? 

Nggak akan jadi masalah kalau keputusan itu kita ambil karena serius ingin putus. Tapi kalau permintaan putus itu cuma keputusan emosional saja? Ujung-ujungnya, kita dan pacar jadi bolak-balik putus-nyambung atau kita malah menyesal karena telanjur kehilangan orang yang disayang. Makanya, sebelum memutuskan mengakhiri hubungan, pertimbangkan dulu yang berikut ini.

  • Lihat kesalahannya dengan obyektif. Pikirkan apakah “dosa” tersebut sangat prinsip sehingga nggak bisa dimaafkan. Ataukah cuma sekedar hal sepele.
  • Cari tahu dengan pasti kesalahan pacar, dan bukan kesalahpahaman. Bisa saja kan, saat kita mengira dia selingkuh karena pengaduan seseorang, padahal kenyataannya hal tersebut cuma ulah dari orang yang sirik.
  • Beri kesempatan pacar untuk berbicara. Apapun masalahnya, jangan terbawa emosi dan memutuskannya secara sepihak. Karena hubungan melibatkan dua pihak (kita dan dia), maka bagaimanapun juga pacar memiliki hak untuk bicara. Setelah mendengarkan perkataannya, baru tentunya keputusan yang kita buat –apapun itu-- akan lebih mantap.
  • Jangan mengambil keputusan saat emosi sedang tinggi. Walaupun besar banget dorongan untuk meneriakkan kata putus ditengah pertengkaran, namun kita perlu menahan diri. Karena keputusan seperti ini perlu diambil saat otak kita sudah “dingin”.
  • Jangan remehkan kata maaf, jika memang kesalahannya masih bisa dan ingin kita maafkan. Jangan sampai rasa gengsi menghalangi kita untuk memaafkannya.
  • Berusahalah untuk memperbaiki hubungan, sebelum memilih bubar. Terutama, jika keinginan putus tersebut muncul karena merasa bosan.
  • Tempatkan diri kita di posisi dia sebelum kita memberi ultimatum putus. Ini membuat kita bisa melihat masalahnya dari perspektif yang beda. Mungkin saja, dari situ kita jadi sadar kalau pacar layak dapat kesempatan kedua.

Jika setelah melakukan hal-hal diatas keputusannya masih bulat ingin putus, nggak apa-apa juga kok! Intinya, kita sudah bersikap dewasa dengan nggak gagabah mengakhiri hubungan. Jadi, walaupun berat, kita nggak bakal menyesali keputusan yang diambil. Ciayo, girls!

Etika Jadi Mak Comblang



Gadis Cinta Melulu

Berawal dari niat membantu sobat yang lagi cari pacar, kita memutuskan untuk jadi mak comblang-nya. Yep, jadi seorang mak comblang memang punya keseruan sendiri! Membayangkan nantinya bakal melihat sang ‘klien’ sukses dapat pacar saja, sudah bikin kita semangat. Hehehe… Sebelum memulai aksi menjodohkan sobat ini, nggak ada salahnya kenal dengan etika menjadi seorang mak comblang. Mengingat, nantinya bakal banyak orang yang terlibat di sini. Yuk, kita simak!

  • NO Paksaan. Sebelum memulai usaha ini, tanya dulu sama sobat, apakah dia setuju dengan orang yang dijodohkan? Kalau dia nggak sreg, kita nggak boleh memaksa. Ingat, perasaan sobat itu yang paling penting.
  • Kenali Sifat Klien. Ini bisa jadi penentu kesuksesan kita, lho. Dengan tahu karakter, hobi, dan kesukaan mereka, kita jadi makin gampang bikin jurus-jurusnya.
  • Dilarang: Menghalalkan Segala Cara. Meski keinginan melihat sobat dapat pacar menggebu-gebu, kita tetap harus pilih jalan yang aman. Jangan sampai kita pakai cara yang salah, seperti berbohong dll, supaya jalan kita mulus.
  • NO Feeling. Maksudnya, jangan sampai kita suka sama cowok yang jadi targetnya klien kita. Apalagi, kalau dari awal kita tahu kita juga suka sama orang itu dan memutuskan jadi comblang supaya bisa dekat sama dia. It’s a BIG No! Lebih baik, saat kita sadar benih-benih suka itu muncul, segeralah mundur jadi mak comblang.
  • Jangan Kecewa & Trauma. Ketika kita gagal, perasaan tadi harus dibuang jauh-jauh. Pasalnya, keberhasilan itu adalah usaha bareng. Jika belum berhasil, itu tandanya kita mesti lebih jago lagi merancang taktik. Anggap saja ini adalah proyek seru-seruan, kok. Jadi, jangan sampai putus asa, ya!